Berbagai jenis , motif dan cara memasang batu alam
Batu alam adalah salah satu material yang banyak digunakan masyarakat sebagai bahan bangunan, terutama untuk proses penyelesaian akhir (finishing). Kesan alami serta tampilannya yang dekoratif menjadi salah satu alasan batu alam menjadi begitu populer. Keragaman jenis serta cara pemasangannya yang mampu menghasilkan berbagai macam pola dan tampilan membuat batu alam seolah menjadi elemen wajib dalam pembangunan sebuah rumah, mulai dari taman, pagar, bahkan kamar mandi.
Namun, tidak semua bagian rumah dapat mempergunakan material batu alam ini. Ruangan yang mudah terkena kotoran seperti dapur atau garasi sebaiknya menghindari pemakaian batu alam karena karakter batu alam yang akan sulit dibersihkan apabila terkena kotoran seperti cipratan oli atau minyak.
Jenis-Jenis Batu alam
1. Batu Marmer
Kamar mandi menggunakan batu marmer (Sumber: www.majalahbatu.com)
Batu alam ini banyak digunakan sebagai penutup finishing lantai atau dinding. Harga marmer per m2 cukup mahal dan keunikan serta keindahan marmer membuatnya lebih banyak dipakai pada rumah atau bangunan mewah dengan biaya pembangunan yang besar. Perlu diperhatikan bahwa marmer memiliki sifat yang sensitif terhadap perubahan cuaca, maka hindari penggunaan marmer untuk bagian rumah yang sering terkena hujan dan panas.
2. Batu Andesit
Batu andesit susun sirih (Sumber: lokerbatualam.blogspot.co.id)
Batu andesit adalah batu yang paling keras di antara batu alam lain yang umumnya dipakai. Batu andesit juga memiliki tingkat porositas kecil karena berpori rapat. Batu jenis ini berasal dari gunung berapi dan memiliki beberapa ciri yang mudah dikenali, yaitu berwarna abu-abu atau hitam. Jenis batu ini sudah sangat lama dipakai sebagai material bangunan. Sifat batu yang padat dan tahan terhadap cuaca serta lumut, membuat batu ini menjadi favorit untuk mempercantik suatu bangunan dan cocok dipakai di segala ruang.
3. Batu Sabak
Batu sabak (Sumber: pixabay.com)
Di pasaran, batu sabak atau slate stone lebih dikenal dengan sebutan batu kali. Selain sangat kuat untuk pondasi, jenis batuan ini dapat dibelah menjadi lempengan tipis untuk pelapis dinding maupun lantai. Pengaplikasian batu sabak ini sebagian besar digunakan untuk bagian luar (eksterior) misalnya dinding, pagar, kolam, pilar (kolom) serta taman kering.
4. Batu Granit
Batu Granit (Sumber: rumahminimalist-id.blogspot.co.id)
Granit (Granite) adalah salah satu jenis batu alam yang populer di masyarakat. Granit sangat cocok digunakan sebagai pelapis dinding (Wall veneer), lantai, serta dinding kamar mandi agar menimbulkan suasana natural dan segar. Sifatnya yang tahan terhadap susu tinggi membuat batu jenis ini bisa digunakan di permukaan dapur (countertops).
5. Batu Palimanan
Batu palimanan (Sumber: www.batualamtigasaudara.com)
Batu palimanan seperti namanya diproduksi di daerah Palimanan, Cirebon, dan merupakan salah satu batu favorit. Batu palimanan sangat cocok dipasang pada bidang eksterior maupun interior suatu bangunan. Batu ini memiliki warna yang terang dan berpori, maka sangat disarankan apabila setelah selesai dipasang langsung diberi pelapis batu alam atau coating, untuk menahan laju tumbuhnya lumut.
6. Batu Candi
Batu candi (Sumber: www.batualamserpong.com)
Sifatnya yang cenderung alami dan terkesan sejuk menjadi salah satu alasan mengapa batu ini banyak digemari konsumen. Di pasaran batu candi banyak dijual dalam bentuk lempengan. Batu candi memiliki sifat yang mudah menyerap air, maka sebaiknya jika ingin diaplikasikan di luar ruangan (eksterior) dilapisi dengan coating agar tidak ditumbuhi lumut. Jenis batu candi yang populer adalah Borobudur lava.
Sebenarnya masih banyak jenis batu alam lain yang tersedia di pasaran. Namun, jenis-jenis yang telah dijelaskan di atas adalah jenis yang paling umum dan diharapkan dapat membantu Anda untuk lebih mengenal jenis dan karakteristik batu alam.
Batu alam untuk pagar rumah (Sumber: uprint.id)
Kelebihan Batu alam
- Terkesan natural, elegan, dan mewah
- Tidak cepat rusak jika dipasang pada lantai
- Jika ada yang rusak, lantai batu alam tidak akan terlihat jelek
- Ukurannya fleksibel, dapat disesuaikan dengan kebutuhan
- Rumah dapat menjadi lebih berwarna
- Harga jual rumah akan jauh lebih mahal
Kekurangan Batu alam
- Warnanya tidak bisa seragam, namun justru di situlah keunikannya
- Memiliki pori-pori yang besar sehingga harus ditutupi dengan bahan khusus lagi
- Penggunaan batu alam pada lantai dua harus memperhatikan struktur bangunan
- Materialnya cenderung berat sehingga saat distribusi dan pemasangan cukup repot
- Harganya lebih mahal dibandingkan dengan keramik
Batu alam pada dinding eksterior (Sumber: keywordsuggest.org)
Cara Memasang Batu alam
- Rendam. Pertama yang harus dilakukan sebelum proses pemasangan batu alam adalah rendam batu dengan air. Pori-pori besar dalam batu alam membuat batu alam mudah lepas bila ditempel langsung.
- Kupas. Saat akan memasang batu alam pada dinding, kupas acak permukaan dinding agar batu alam lebih kuat menempel pada dinding.
- Semen. Gunakan semen khusus atau semen instan agar batu alam lebih kuat menempel.
- Presisi. Penyimpangan ukuran pada batu alam dapat mencapai 5 mm dan kadang bisa mencapai 1 cm. Maka, perhatikan presisi batu saat membeli agar pemasangannya bisa lebih mudah dan presisi.
- Berat. Mengingat bobot batu alam yang relatif berat, maka dibutuhkan adonan lem yang baik dengan semen yang lebih banyak, serta mutu pasir yang baik dan air yang bersih. Mutu adukan yang rendah akan menyebabkan batu alam mudah terlepas. Aplikasikan semen secara merata pada permukaan batu.
- Bersihkan. batu alam memiliki sifat yang cepat kering sehingga jangan biarkan bekas semen di permukaan batu sampai kering karena akan sangat sulit dihilangkan. Berikan juga lapisan coating setelah pemasangan untuk menjaga kebersihan dan tampilan batu.
Tidak ada komentar